HIPERTENSI
PENGERTIAN
Hipertensi didefeinisikan
sebagai peningkatan tekanan darah arteri sistemik yang terjadi secara terus
menerus (Taylor, Clive R. 2005)
Hipertensi sering disebut
sebagai the silent
disease.
Dikatakan hipertensi jika
didapatkan ukuran yang tinggi sebanyak dua kali dalam tiga pengukuran, selama
paling sedikit dua bulan.
Tekanan dari jantung →memompa
darah –
mengalir ke seluruh pembuluh
darah (+oksigen ) → mempertahankan kehidupan
Jantung : Pompa yang bekerja
non stop
Pembuluh darah : Saluran untuk
aliran darah
Mengukur tekanan darah
→mengukur kekuatan darah pada saat menekan dinding pembuluh darah
PREVALENSI HIPERTENSI
Di Dunia : 5-18%
¤Di Indonesia
: 6-15%
¤* SKRT : 8,3
%
* Ungaran : 1.8%
* Lembah Baliem : 0.6 %
* Silungkang : 19.4 %
COMMUNITY STUDIES :
* POORLY CONTROLLED *
Penderita Hipertensi
–Tidak terdignosa=
50%
–Terdiagnosa = 50 %
Tidak berobat = 50 %
Berobat = 50 %
–Tidak teratur = 50
%
–Teratur 50 %
BP =
CO x Peripheral Resistance
SV x HR
PATOFISIOLOGI HIPERTENSI
MEKANISME
HIPERTENSI
·Tidak
dapat dijelaskan dengan satu
·
·
·penyebab spesifik
·
·
·
·
·HT Essensial : Akibat Interaksi Dinamis :
·
·
- faktor
genetik
- faktor
lingkungan
- faktor
lain
FAKTOR LAIN
Retensi Sodium
Turunnya Filtrasi Ginjal
Me ↑ saraf simpatis
Me ↑ aktifitas RAA
Perubahan membran sel
Hiperinsulinemia
Disfungsi Endotel
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab :
Hipertensi Primer
–Hipertensi yang
tidak diketahui penyebabnya
Hipertensi Skunder
–Hipertensi yang
disebabkan oleh penyakit, obat-obatan maupun kehamilan
Menurut JNC-7 2003
TEKANAN DARAH
NORMAL :
Tekanan Sistolik < 120 mmHg
dan Tekanan Diastolik < 80 mmHg
PRE-HIPERTENSI
:
Tekanan Sistolik 120-139 mmHg
dan/atau Tekanan Diastolik 80-90 mmHg
HIPERTENSI
Stadium I : Tekanan
Sistolik 140 – 159 mmHg dan/atau Tekanan Diastolik 90 – 99 mmH
Stadium II : Tekanan Sistolik > 160 mmHg dan/atau Tekanan
Diastolik > 100 mmHg
FAKTOR RESIKO
Genetik
Umur
Jenis Kelamin
Etnis
Stress
Obesitas
Nutrisi
PATOFISIOLOGI
Saraf simpatis
Renin
Angiotensinogen (hati)
Angiotensin I (Paru)
Angiotensin II
Rangsang Syaraf Vasokonstriksi Aldosteron
Pusat Haus
ADH TD Retensi Na
Over Volume Over
Volume
TANDA & GEJALA
Kebanyakan tidak mempunyai
keluhan
Beberapa pasien mengeluh :
Sakit kepala
Keletihan
Sulit tidur
Gemetaran
Mimisan
Penglihatan kabur
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboraturium
EKG
Foto Rontgen
Ekokardiografi
KOMPLIKASI
IMA
CHF
CRF
CVA
Gangguan Penglihatan
10/27/2008
18
10/27/2008 33
10/27/2008 34
18
10/27/2008 33
10/27/2008 34
PENANGANAN
Tahap Awal :
1.Modifikasi Gaya Hidup
•Penurunan BB,
Pembatasan asupan garam, olahraga, pembatasan konsumsi alkohol & kopi,
menggunakan teknik relaksasi, tidak merokok, hindari stress, istirahat cukup
2.Pemberian Obat
Antihipertensi
•Obat Golongan
diuretik, beta bloker, Ca antagonis, ACE inhibitor, adrenergik bloking agen
TUJUAN PENGOBATAN
Mencegah PJK, Gagal
jantung, Stroke dan penyakit ginjal .
Target TD <140/90 mmHg atau TD <130/80 mmHg pada penderita HT dengan diabetes atau HT dengan
penyakit ginjal kronis
TATALAKSANA
HIPERTENSI
–
INDIVIDUALIZED TREATMENT
Pemantauan & Tindak
Lanjut
Penting untuk mengkaji
proses penyakit & penetapan penanganan selanjutnya
10/27/2008
22
10/27/2008
43
1.Periksakan
tekanan darah secara teratur
2.Minumlah
obat seperti yangdianjurkan dokter
3.Patuhi
dengan baik segalanasehat dokter
10/27/2008 44
TIGA
PEDOMAN UNTUK PENDERITA
TEKANAN DARAH TINGGI
22
10/27/2008
43
PENGKAJIAN
Identitas Pasien : Nama,
umur, Jenis kelamin, suku, pekerjaan
Riwayat kesehatan
–Riwayat penyakit sekarang
–Riwayat penyakit dahulu : hipertensi,
diabetes, kehamilan, minum obat-obatan
–Riwayat kesehatan keluarga
–Riwayat sosial ekonomi
–Riwayat alergi
–Riwayat psikososial
–Kebiasaan sehari-hari : nutrisi, eliminasi,
istirahat, OR
Pemeriksaan Fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko penurunan CO bd
Peningkatan afterload, vasokonstriksi
Intolerans aktivitas bd
kelemahan tubuh, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
Nyeri bd peningkatan tekanan
vaskuler otak
Kurang pengetahuan ttg
pengelolaan hipertensi bd kurangnya informasi
PERENCANAAN
TUJUAN YANG DIHARAPKAN :
Tekanan darah terkontrol dengan baik dalam batas yang diharapkan
Tidak terjadi komplikasi pada sistem otak,jantung,ginjal,mata dan pembuluh darah
Pasien dapat mengerti tentang proses dan terapi hipertensi
Perubahan cara hidup yang sehat
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Monitor dan catat tekanan darah
Monitor dan catat kualitas frekuensi pulsasi apeks dan perifer
Observasi warna kulit
Auskultasi dan catat suara jantung
Berikan suasana lingkungan yang aman dan nyaman
Observasi adanya edema
Berikan obat sesuai indikasi
Berikan penjelasan tentang efek obat
Monitor respon obat-obatan dan kontrol tekanan darah
Batasi cairan sesuai kebutuhan
Ukur intake dan output
Anjurkan diet rendah garam dan lemak
Hindari makanan berkalori tinggi
Kolaborasi dengan ahli gizi
Anjurkan untuk menurunkan berat badan untuk pasien yang obesitas
Bantu pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Bantu pasien untuk mengidentifikasi faktor resiko
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan menghindari penggunaan alkohol
Anjurkan menghindari stres
Anjurkan olahraga yang teratur
Ajarkan teknik relaksasi
Anjurkan pasien untuk kontrol teratur, istirahat cukup
23
10/27/2008 45
10/27/2008
23
Thank’s for
all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar